Selasa, 06 Desember 2011

Air Mata Ibu Satu Persoalan Yang Selalu Bermain Di Fikiran Kita, Mengapa Seorg Wanita MAMA PAPUA Itu Suka Meneteskan Air Matanya? Suatu Ketika Ada Seorang Anak Perjuangan begitu saja disiksa Mati.

“SUARA KORBAN JANGAN SALAHKAN KAMI”
                    Detak jantung kian menderu
                        Alunan nafas tersendat-sendat
            Namun penantian itu tak juga kunjung tiba
               Begitu mahalnya harga sebuah keadilan
Tiada hari tampa korupsi,perkosaan,pelencehan & pembunuhan
            Adakah keadilan tampa darah & air mata?

Para penjarah,penyamun & perampok negeri ini berkeliaran dimana-mana
            Melantunkan lagu stabilitas politik,keamanan & masa depan
            Sambil menari-nari diatas mayat para korban
           
            Anak koteka    Pelanggaran HAM & ketidakadilan.
tagis & erangan pencari separatis papua,jika rumput & alam kering
            Kami nyalakan membakar hati mereka yang teraniaya & tertinda.
keadilan dibungkam Dengan senjata tak kenal ampun
Jangan salahkan kami jika gendering perang membahana keseluruh plosok papua,
            Jagan salahkan kami   
                                                   .By,DINUS CHOGOYA





DIANTARA BUKIT PENGUNUGAN
        Di sini di bumi pengunugan papua
            Ada prahara dan bencana
            Anak Koteka,
            Dikubur hidup-hidup dengan rintihan nada pilu
            Ada setan-setan Alas TNI memekikan kemenagan
            Diujung demtuman peluru,
            Di tanah Dayak diantara bukit batu
            Ribuan mayat terbujur kaku
            Jika saja hutan belantara itu bisa menangis
            Danau dan kali-kali, akan penuh air mata, darah ,orang papua,
            Jika saja angi bisa bicara
            Eragan dan rintihan akan membahana ke seluruh penjuru benua
            Jika saja sungai bisa mengalir deras menerpa bukit batu menderum
            Mengelegar memekikan kematian orang Papua.

Pembatai sesama anak bangsa mana Tuhanmu ketika kau, membunuh, dan memperkosa,
Mana perasaanmu!.. ketika kau,hunjamkan peluru di dadanya,
Mana persaudaraanmu!...ketika kebencian mengisi relung hatimu bisakah?..kita bicara untuk menjelesaikan pertentagan di antara kita,
Manakah keadilan ketika kau rampas Alam kekayaan Alam dan Hak-haknya.
Dahulu
Betapa indahnya tanah Papua ini ketika balas kasih,masih ada diantara kita kerinduan mengalahkan
Kebencian kasih sayang mengahlakan angkara murka bersama di kala suku & duka Penderitaan & penindasan,air mata Mama Papua biarlah tercura sampai ke plosok dunia,harapan diantara kita
Menyelesaikan Revolusi membagun negeri tiada lagi,kepak sayap Burung Cendrawasi megitari
Tanah ku Papua.                      (By,Dinus Chogoya) {Makassar,3-7/2008 }




                                GENOCIDE WEST PAPUA

                I NO TO BE ABLE FORGET MTHER PAPUA STILLS WEEPS
DOING WEEPS OFTEN TO ASK BE JUCTICE NO DAY WITHOUF BLOOD
AND TEAR SO EXPENSIVE PRICE  A JUCTICE NO DAY WITHOUT TO
CORRUTION VIOLATE AND KILLING SUCH OPEN HISTURY WANT TO
I FORGET TOO WORRY IF I TO REMEMBE UTERUS OFTEN TO WEEP
OFTRN TO DREAM AND NOT YET SLEEPS TO BE SOUND FO SLEEP.

                                             By:DINUS CHOGOYA













Tidak ada komentar:

Posting Komentar