“SUARA KORBAN JANGAN SALAHKAN KAMI”
Detak jantung kian menderu
Alunan
nafas tersendat-sendat
Namun
penantian itu tak juga kunjung tiba
Begitu mahalnya harga sebuah keadilan
Tiada hari tampa korupsi,perkosaan,pelencehan &
pembunuhan
Adakah
keadilan tampa
darah & air mata?
Para penjarah,penyamun & perampok negeri ini berkeliaran
dimana-mana
Melantunkan
lagu stabilitas politik,keamanan & masa depan
Sambil
menari-nari diatas mayat para korban
Anak koteka Pelanggaran HAM & ketidakadilan.
tagis & erangan pencari separatis papua,jika rumput &
alam kering
Kami
nyalakan membakar hati mereka yang teraniaya & tertinda.
keadilan dibungkam Dengan senjata tak kenal ampun
Jangan salahkan kami jika gendering perang membahana
keseluruh plosok papua,
Jagan
salahkan kami
.By,DINUS CHOGOYA
DIANTARA
BUKIT PENGUNUGAN
Di sini di
bumi pengunugan papua
Ada prahara dan bencana
Anak Koteka,
Dikubur
hidup-hidup dengan rintihan nada pilu
Ada setan-setan
Alas TNI memekikan kemenagan
Diujung
demtuman peluru,
Di tanah
Dayak diantara bukit batu
Ribuan
mayat terbujur kaku
Jika saja
hutan belantara itu bisa menangis
Danau dan
kali-kali, akan penuh air mata, darah ,orang papua,
Jika saja angi
bisa bicara
Eragan dan
rintihan akan membahana ke seluruh penjuru benua
Jika saja
sungai bisa mengalir deras menerpa bukit batu menderum
Mengelegar
memekikan kematian orang Papua.
Pembatai sesama anak bangsa mana Tuhanmu ketika kau,
membunuh, dan memperkosa,
Mana perasaanmu!.. ketika kau,hunjamkan peluru di dadanya,
Mana persaudaraanmu!...ketika kebencian mengisi relung
hatimu bisakah?..kita bicara untuk menjelesaikan pertentagan di antara kita,
Manakah keadilan ketika kau rampas Alam kekayaan Alam dan
Hak-haknya.
Dahulu
Betapa indahnya tanah Papua ini ketika balas kasih,masih ada
diantara kita kerinduan mengalahkan
Kebencian kasih sayang mengahlakan angkara murka bersama di
kala suku & duka Penderitaan & penindasan,air mata Mama Papua biarlah
tercura sampai ke plosok dunia,harapan diantara kita
Menyelesaikan Revolusi membagun negeri tiada lagi,kepak
sayap Burung Cendrawasi megitari
Tanah ku Papua. (By,Dinus Chogoya) {Makassar,3-7/2008
}
GENOCIDE WEST PAPUA
I NO TO BE ABLE FORGET MTHER
PAPUA STILLS WEEPS
DOING
WEEPS OFTEN TO ASK BE JUCTICE NO DAY WITHOUF BLOOD
AND
TEAR SO EXPENSIVE PRICE A JUCTICE NO DAY
WITHOUT TO
CORRUTION
VIOLATE AND KILLING SUCH OPEN HISTURY WANT TO
I
FORGET TOO WORRY IF I TO REMEMBE UTERUS OFTEN TO WEEP
OFTRN
TO DREAM AND NOT YET SLEEPS TO BE SOUND FO SLEEP.
By:DINUS
CHOGOYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar